Dijual seperangkat Komputer

dijual seperangkat komputer full...
dengan spesifikasi sebagai berikut..

1. Mother Board xfx 8200
2. Vga GeForce Eagle 9600GT


3. Ram Elite 2 GB (baru 1 bulan)
3.Samsung LED SA300 19

4. DVD LG 24x
5. Prosesor AMD Athlon x3 425
6. Power Supply LEPPA 400 watt (garansi)
7. Cashing Mentari

8. Hardisk Wdc 1.5 TB

Silahkan apabila berminat, tingalkan pesan dibawah atau via Ym : moslem_grr
thankz...

Qadha' dan Qadar

{Tiada suatu bencana yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan dia telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.} (QS. Al-Hadid: 22)

Tinta pena telah mengering, lembaran-lembaran catatan ketentuan telah disimpan, setiap perkara telah diputuskan dan takdir telah ditetapkan. Maka, {Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami."} (QS. At-Taubah: 51)

Apa yang membuat Anda benar, maka tak akan membuat Anda salah. Sebaliknya, apa yang membuat Anda salah, maka tidak akan membuat Anda benar. Jika keyakinan tersebut tertanam kuat pada jiwa Anda dan kukuh bersemayam dalam hati Anda, maka setiap bencana akan menjadi karunia, setiap ujian menjadi anugerah, dan setiap peristiwa menjadi penghargaan dan pahala. "Barangsiapa yang oleh Allah dikehendaki menjadi baik maka ia akan diuji oleh-Nya." (Al Hadits)

Karena itu, jangan pernah merasa gundah dan bersedih dikarenakan suatu penyakit, kematian yang semakin dekat, kerugian harta, atau rumah terbakar. Betapapun, sesungguhnya Sang Maha Pencipta telah menentukan segala sesuatunya dan takdir telah bicara. Usaha dan upaya dapat sedemikian rupa, tetapi hak untuk menentukan tetap mutlak milik Allah.Pahala telah tercapai, dan dosa sudah terhapus. Maka, berbahagialah orang-orang yang tertimpa musibah atas kesabaran dan kerelaan mereka terhadap Yang Maha Mengambil, Maha Pemberi, Maha Mengekang lagi Maha Lapang. {Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai.} (QS. Al-Anbiya: 23)

Syaraf-syaraf Anda akan tetap tegang, kegundahan jiwa Anda tak akan reda, dan kecemasan di dada Anda tak akan pernah sirna, sebelum Anda benar-benar beriman terhadap qadha' dan qadar.

Setiap manusia tidak selayaknya untuk memastikan (dengan pasti) tentang apa yang akan ia lakukan besok. Manusia itu diberusaha semaksimal mungkin kemudian menyerahkan segala sesuatunya kepada Sang Pencipta. Akan tetapi ketika mempunyai rencana untuk hari esok didampingi dengan ucapan “insya allah” karena apa rencana kita kedepan itu kita serahkan kepada allah. Keterangan ini bisa dilihat pada QS:Al-Kahfi : 23-24

Adapun tentang kematian,manusia pun tak seorang pun yang tau bahwa kapan ia akan meninggal dan dibelahan dunia mana akan mininggal. Dengan tidak taunya manusia tentang kapan kematian tersebut sangat memotifasi manusia tersebut untuk selalu berbuat baik. Ketika manusia mengetahui kapan ia akan meninggal, maka rasa was-was akan selalu melingkupinya.rasa tidak tenang karena sudah mengetahui ajalnya telah tiba tersebut membuat orang menjadi 2 kemungkinan,pertama mungkin ketika ia sadar betapa banyak kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat maka akan segera bertaubat sesegera mungkin akan tetapi yang kedua apabila orang tersebut kurangnya iman dalam dirinya, maka ia akan melakukan hal-hal yang menurut ia menyenangkan sebelum ia meninggal nanti.

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(QS: Lukman: 34)


Ada beberapa orang yang hatinya tertutup oleh berbagai permasalahan-permasalahan duniawi yang mereka memutuskan untuk mengakhiri kehidupannya tanpa berfikir panjang. Hal tersebut sangatlah merugi karena setiap orang diberikan jatah waktu untuk hidup agar dimanfaatkan untuk semaksimal mungkin. Kehidupan di dunia ini pun tidak mudah karena membutuhkan perjuangan yang ekstra agar dapat melaluinya dengan semaksimal mungkin. Karena minimnya iman yang dimiliki pada mereka sehingga mereka cepat memutuskan untuk mengakhiri hidupnya agar segala masalah yang mereka hadapi segera terselesaikan,menurut mereka.

Wallahu a’lam bish showab.

Source : La Tahzan

List Of Recent Abbrevation On Internet

  • AAMOF – As A Matter Of Fact = Seperti dijelaskan pada fakta (?)
  • AFAIK – As Far As I Know = Sejauh yang saya tahu
  • AFAIC – As Far As I’m Concerned = Sejauh yang saya konsern
  • AFAICT – As Far As I Can Tell = sejauh yang saya bisa ceritakan
  • AFK – Away From Keyboard = lagi jauh dari papan-ketik (jika terpaksa meninggalkan chat-room karena sesuatu hal)
  • ASAP – As Soon As Possible = sesegera mungkin
  • ASL – Age, Sex, LocationS = Umur, Jenis genital, lokasi
  • BAK – Back At Keyboard = Kembali ke papan-ketik
  • BBL – Be Back Later = Akan kembali nanti (jika hendak meninggalkan chat-room sementara waktu)
  • BITMT – But In The Meantime = Tetapi dalam kurun waktu
  • BOT – Back On Topic = kembali ke topik
  • BRB – Be Right Back = Saya kembali…
  • BTW – By the way = dalam pembicaraan (biasanya dipakai untuk membicarakan subtopik tertentu di luar topik yang sedang dibicarakan)
  • C4N – Ciao For Now = idem dengan
  • CU – See you = sampai jumpa (untuk keluar/mengakhiri chat/topik)
  • CMIIW – Correct Me If I’m Wrong = Perbaiki saya jika saya salah
  • CRS – Can’t Remember “Stuff” = Tidak ingat “benda” yang dimaksud
  • CU – See You = idem C4N
  • CUL(8R) – See You Later = idem C4N
  • CWOT – Complete Waste Of Time = Sangat menghabiskan waktu saja
  • CYA – See Ya = idem C4N
  • DIY – Do It Yourself = Kerjakan sendiri
  • EOD – End Of Discussion = akhir diskusi
  • EZ – Easy =gampang, mudah
  • F2F – Face To Face = kopdar, ketemuan fisik
  • FAQ – Frequently Asked Questions = hal-hal yang sering ditanyakan
  • FBOW – For Better Or Worse = untuk baik atau buruk
  • FOAF – Friend Of A Friend = teman dari teman
  • FOCL – Falling Off Chair Laughing = sampai jatuh dari bangku karena tertawa (menertawakan sesuatu yang sangat lucu, hampir sama dengan LOL – Laughing Out Loud)
  • FWIW – For What It’s Worth = Untuk apa itu berguna
  • FYA – For Your Amusement = Untuk kesenanganmu (biasanya merujuk pada games)
  • FYI – For Your Information = Untuk informasimu (biasanya untuk memberikan informasi tertentu)
  • /ga – Go Ahead = ayolah
  • GAL – Get A Life = dapatkan hidup(mu) (biasanya merujuk untuk orang yang addicted (kecanduan) pada sesuatu hingga lupa makan, tidur atau minum)
  • GBTW – Get Back To Work = kembali kerja
  • GFC – Going For Coffee = pergi untuk minum kopi
  • GFETE – Grinning From Ear To Ear = bisik-bisik (?)
  • GMTA – Great minds think alike = sebagian besar pemikiran (orang) berpikir sama
  • GR&D – Grinning, Running & Ducking = kernyih, berlarian dan menunduk
  • GTG – Got To Go = Harus pergi
  • GTGTTBR – Got To Go To The Bathroom = harus pergi ke kamar kecil
  • GTRM – Going To Read Mail = mau baca surat elektonik
  • HAND – Have A Nice Day = semoga mendapatkan hari baik
  • HHOK – Ha Ha Only Kidding = Ha ha hanya bercanda
  • HTH – Hope This Helps = Berharap ini dapat menolong (biasanya merujuk pada sebuah artikel)
  • IAC – In Any Case = Pada kasus apapun
  • IAE – In Any Event = Pada event apapun
  • IC – I See = saya mengerti
  • IDGI – I Don’t Get It = saya tidak mengerti
  • IMCO – In My Considered Opinion = dalam anggapan saya
  • IMHO – In my humble opinion = dengan kerendahan hati, pendapat saya….
  • IMNSHO – in My Not So Humble Opinion = dengan tidak rendah hati, pendapat saya (kebalikan IMHO)
  • IMO – In My Opinion = dalam pendapat saya
  • IMPE – In My Personal Experience = dalam pengalaman pribadi saya
  • IMVHO – In My Very Humble Opinion = dengan sangat rendah hati, pendapat saya….
  • IOW – In Other Words = dengan kata lain
  • IRL – In Real Life = dalam kehidupan sesungguhnya
  • ISP – Internet Service Provider = Penyedia jasa internet
  • IYKWIM – If You Know What I Mean = Jika kamu tahu apa yang saya maksud
  • JIC – Just In Case = hanya dalam kasus tertentu
  • J/K – Just kidding = hanya bercanda
  • KISS – Keep It Simple Stupid = buat itu gampang, [*red : sorri kata terakhir artikan sendiri]
  • L8TR – Later = nanti
  • LD – Later dude = nanti bung
  • LOL – Laughing Out Loud = tertawa terbahak-bahak
  • LTNS – Long Time No See = sudah lama tidak jumpa
  • MorF – Male or Female, or person who asks that question = laki-laki atau perempuan, atau orang yang bertanya
  • MTCW – My Two Cents Worth = berharga dua sen (biasanya untuk meledek sesuatu yang dianggap “murahan”)
  • NRN – No Reply Necessary = tidak perlu dibalas
  • ONNA – Oh No, Not Again! = oh tidak, tidak lagi!
  • OTOH – On The Other Hand = dalam tangan lainnya
  • OTTOMH – Off the top of my head = di atas kepala saya
  • OIC – Oh I See = oh saya mengerti
  • OOT – Out Off Topic = Diluar Bahasan
  • OTF – On The Floor = di atas lantai
  • OLL – Online Love = cinta online
  • PLS – Please = silahkan
  • PU – That Stinks! = Itu bau! (Untuk berseru ketika menemukan sesuatu yang menjengkelkan)
  • REHI – Hello Again (re-Hi!) = halo lagi
  • ROFL – Rolling On Floor Laughing = Tertawa sampai terguling-guling di lantai
  • ROTF – Rolling On The Floor = berguling-guling di lantai
  • ROTFL – Rolling On The Floor Laughing = idem ROFL
  • RSN – Real Soon Now = Sesegera mungkin
  • RTDox – Read The Documentation/Directions = Baca dokumentasi/Petunjuk
  • RTFM – Read The Frickin’ Manual = Baca manual
  • RUOK – Are You OK? = Apakah kamu ok?
  • SNAFU – Situation Normal; All Fouled Up = Situasi normal; semua dibohongi (setelah adanya provokasi (biasanya dari spammer))
  • SO – Significant Other = sama dengan yang lain
  • SOL – Smiling Out Loud (or Sh*t Out of Luck) = Tersenyum lebar-lebar
  • TANSTAAFL – There Ain’t No Such Thing As A Free Lunch = Tidak ada yang penting seperti makan siang gratis
  • TAFN – That’s All For Now = Itu semua untuk sekarang
  • TEOTWAWKI – The End Of The World As We Know It = Kiamat seperti yang kita tahu
  • THX – Thanks = terima kasih
  • TIA – Thanks In Advance = terima kasih sebelumnya
  • TLK2UL8R – Talk to you later = bicara denganmu nanti
  • TMK – To My Knowledge = dari pengetahuan saya
  • TOS – Terms Of Service = Aturan dari pelayanan
  • TPTB – The Powers That Be = Pemilik kekuatan yang bisa
  • TSWC – Tell Someone Who Cares = Ceritakan seseorang yang peduli
  • TTBOMK – To The Best Of My Knowledge = Dari pengetahuan terbaik saya
  • TTFN – Ta-Ta For Now = idem CU
  • TTYL(8R) – Talk To You Later = idem TLK2UL8R
  • TWIMC – To Whom It May Concern = Untuk siapa saya yang peduli
  • Txs – Thanks = terima kasih
  • URL – Web Page Address = alamat laman
  • w/b – Welcome Back = Selamat datang/ kembali lagi
  • w/o – Without = tanpa
  • WRT – With Regard To = dengan penghargaan ke
  • WTG – Way To Go = arah, sesuatu akan dimulai
  • WU? – What’s Up? = apa yang terjadi?
  • WWW – World Wide Web = Jejaring Besar Dunia
  • WYSIWYG – What You See Is What You Get = Apa yang kamu lihat itulah yang kamu dapat
  • YGIAGAM – Your Guess Is As Good As Mine = Tebakanmu seperti saya
  • YGWYPF – You Get What You Pay For = Apa yang kamu dapat itu yang kamu bayar
  • ZZZ – Sleeping = Tidur

Kisah Gadis Kecil Yang Shalihah

Aku akan meriwayatkan kepada anda kisah yang sangat berkesan ini, seakan-akan anda mendengarnya langsung dari lisan ibunya.
Berkatalah ibu gadis kecil tersebut:
Saat aku mengandung putriku, Afnan, ayahku melihat sebuah mimpi di dalam tidurnya. Ia melihat banyak burung pipit yang terbang di angkasa. Di antara burung-burung tersebut terdapat seekor merpati putih yang sangat cantik, terbang jauh meninggi ke langit. Maka aku bertanya kepada ayah tentang tafsir dari mimpi tersebut. Maka ia mengabarkan kepadaku bahwa burung-burung pipit tersebut adalah anak-anakku, dan sesungguhnya aku akan melahirkan seorang gadis yang bertakwa. Ia tidak menyempurnakan tafsirnya, sementara akupun tidak meminta tafsir tentang takwil mimpi tersebut.
Setelah itu aku melahirkan putriku, Afnan. Ternyata dia benar-benar seorang gadis yang bertakwa. Aku melihatnya sebagai seorang wanita yang shalihah sejak kecil. Dia tidak pernah mau mengenakan celana, tidak juga mengenakan pakaian pendek, dia akan menolak dengan keras, padahal dia masih kecil. Jika aku mengenakan rok pendek padanya, maka ia mengenakan celana panjang di balik rok tersebut.

Afnan senantiasa menjauh dari segenap perkara yang membuat murka Allah. Setelah dia menduduki kelas 4 SD, dia semakin menjauh dari segenap perkara yang membuat murka Allah. Dia menolak pergi ke tempat-tempat permainan, atau ke pesta-pesta walimah. Dia adalah seorang gadis yang perpegang teguh dengan agamanya, sangat cemburu di atasnya, menjaga shalat-shalatnya, dan sunnah-sunnahnya. Tatkala dia sampai SMP mulailah dia berdakwah kepada agama Allah. Dia tidak pernah melihat sebuah kemungkaran kecuali dia mengingkarinya, dan memerintah kepada yang ma’ruf, dan senantiasa menjaga hijabnya. Permulaan dakwahnya kepada agama Allah adalah permulaan masuk Islamnya pembantu kami yang berkebangsaan Srilangka.
Ibu Afnan melanjutkan ceritanya:
Tatkala aku mengandung putraku, Abdullah, aku terpaksa mempekerjakan seorang pembantu untuk merawatnya saat kepergianku, karena aku adalah seorang karyawan. Ia beragama Nasrani. Setelah Afnan mengetahui bahwa pembantu tersebut tidak muslimah, dia marah dan mendatangiku seraya berkata: “Wahai ummi, bagaimana dia akan menyentuh pakaian-pakaian kita, mencuci piring-piring kita, dan merawat adikku, sementara dia adalah wanita kafir?! Aku siap meninggalkan sekolah, dan melayani kalian selama 24 jam, dan jangan menjadikan wanita kafir sebagai pembantu kita!!”
Aku tidak memperdulikannya, karena memang kebutuhanku terhadap pembantu tersebut amat mendesak. Hanya dua bulan setelah itu, pembantu tersebut mendatangiku dengan penuh kegembiraan seraya berkata: “Mama, aku sekarang menjadi seorang muslimah, karena jasa Afnan yang terus mendakwahiku. Dia telah mengajarkan kepadaku tentang Islam.” Maka akupun sangat bergembira mendengar kabar baik ini.
Saat Afnan duduk di kelas 3 SMP, pamannya memintanya hadir dalam pesta pernikahannya. Dia memaksa Afnan untuk hadir, jika tidak maka dia tidak akan ridha kepadanya sepanjang hidupnya. Akhirnya Afnan menyetujui permintaannya setelah ia mendesak dengan sangat, dan juga karena Afnan sangat mencintai pamannya tersebut.
Afnan bersiap untuk mendatangi pernikahan itu. Dia mengenakan sebuah gaun yang menutupi seluruh tubuhnya. Dia adalah seorang gadis yang sangat cantik. Setiap orang yang melihatnya akan terkagum-kagum dengan kecantikannya. Semua orang kagum dan bertanya-tanya, siapa gadis ini? Mengapa engkau menyembunyikannya dari kami selama ini?
Setelah menghadiri pernikahan pamannya, Afnan terserang kanker tanpa kami ketahui. Dia merasakan sakit yang teramat sakit pada kakinya. Dia menyembunyikan rasa sakit tersebut dan berkata: “Sakit ringan di kakiku.” Sebulan setelah itu dia menjadi pincang, saat kami bertanya kepadanya, dia menjawab: “Sakit ringan, akan segera hilang insya Allah.” Setelah itu dia tidak mampu lagi berjalan. Kamipun membawanya ke rumah sakit.
Selesailah pemeriksaan dan diagnosa yang sudah semestinya. Di dalam salah satu ruangan di rumah sakit tersebut, sang dokter berkebangsaan Turki mengumpulkanku, ayahnya, dan pamannya. Hadir pula pada saat itu seorang penerjemah, dan seorang perawat yang bukan muslim. Sementara Afnan berbaring di atas ranjang.
Dokter mengabarkan kepada kami bahwa Afnan terserang kanker di kakinya, dan dia akan memberikan 3 suntikan kimiawi yang akan merontokkan seluruh rambut dan alisnya. Akupun terkejut dengan kabar ini. Kami duduk menangis. Adapun Afnan, saat dia mengetahui kabar tersebut dia sangat bergembira dan berkata: “Alhamdulillah… alhamdulillah… alhamdulillah.” Akupun mendekatkan dia di dadaku sementara aku dalam keadaan menangis. Dia berkata: “Wahai ummi, alhamdulillah, musibah ini hanya menimpaku, bukan menimpa agamaku.”
Diapun bertahmid memuji Allah dengan suara keras, sementara semua orang melihat kepadanya dengan tercengang!!
Aku merasa diriku kecil, sementara aku melihat gadis kecilku ini dengan kekuatan imannya dan aku dengan kelemahan imanku. Setiap orang yang bersama kami sangat terkesan dengan kejadian ini dan kekuatan imannya. Adapun penerjamah dan para perawat, merekapun menyatakan keislamannya!!
Berikutnya adalah perjalanan dia untuk berobat dan berdakwah kepada Allah.
Sebelum Afnan memulai pengobatan dengan bahan-bahan kimia, pamannya meminta akan menghadirkan gunting untuk memotong rambutnya sebelum rontok karena pengobatan. Diapun menolak dengan keras. Aku mencoba untuk memberinya pengertian agar memenuhi keinginan pamannya, akan tetapi dia menolak dan bersikukuh seraya berkata: “Aku tidak ingin terhalangi dari pahala bergugurannya setiap helai rambut dari kepalaku.”
Kami (aku, suamiku dan Afnan) pergi untuk yang pertama kalinya ke Amerika dengan pesawat terbang. Saat kami sampai di sana, kami disambut oleh seorang dokter wanita Amerika yang sebelumnya pernah bekerja di Saudi selama 15 tahun. Dia bisa berbicara bahasa Arab. Saat Afnan melihatnya, dia bertanya kepadanya: “Apakah engkau seorang muslimah?” Dia menjawab: “Tidak.”
Afnanpun meminta kepadanya untuk mau pergi bersamanya menuju ke sebuah kamar yang kosong. Dokter wanita itupun membawanya ke salah satu ruangan. Setelah itu dokter wanita itu kemudian mendatangiku sementara kedua matanya telah terpenuhi linangan air mata. Dia mengatakan bahwa sesungguhnya sejak 15 tahun dia di Saudi, tidak pernah seorangpun mengajaknya kepada Islam. Dan di sini datang seorang gadis kecil yang mendakwahinya. Akhirnya dia masuk Islam melalui tangannya.
Di Amerika, mereka mengabarkan bahwa tidak ada obat baginya kecuali mengamputasi kakinya, karena dikhawatirkan kanker tersebut akan menyebar sampai ke paru-paru dan akan mematikannya. Akan tetapi Afnan sama sekali tidak takut terhadap amputasi, yang dia khawatirkan adalah perasaan kedua orang tuanya.
Pada suatu hari Afnan berbicara dengan salah satu temanku melalui Messenger. Afnan bertanya kepadanya: “Bagaimana menurut pendapatmu, apakah aku akan menyetujui mereka untuk mengamputasi kakiku?” Maka dia mencoba untuk menenangkannya, dan bahwa mungkin bagi mereka untuk memasang kaki palsu sebagai gantinya. Maka Afnan menjawab dengan satu kalimat: “Aku tidak memperdulikan kakiku, yang aku inginkan adalah mereka meletakkanku di dalam kuburku sementara aku dalam keadaan sempurna.” Temanku tersebut berkata: “Sesungguhnya setelah jawaban Afnan, aku merasa kecil di hadapan Afnan. Aku tidak memahami sesuatupun, seluruh pikiranku saat itu tertuju kepada bagaimana dia nanti akan hidup, sedangkan fikirannya lebih tinggi dari itu, yaitu bagaimana nanti dia akan mati.”
Kamipun kembali ke Saudi setelah kami amputasi kaki Afnan, dan tiba-tiba kanker telah menyerang paru-paru!!
Keadaannya sungguh membuat putus asa, karena mereka meletakkannya di atas ranjang, dan di sisinya terdapat sebuah tombol. Hanya dengan menekan tombol tersebut maka dia akan tersuntik dengan jarum bius dan jarum infus.
Di rumah sakit tidak terdengar suara adzan, dan keadaannya seperti orang yang koma. Tetapi hanya dengan masuknya waktu shalat dia terbangun dari komanya, kemudian meminta air, kemudian wudhu’ dan shalat, tanpa ada seorangpun yang membangunkannya!!
Di hari-hari terakhir Afnan, para dokter mengabari kami bahwa tidak ada gunanya lagi ia di rumah sakit. Sehari atau dua hari lagi dia akan meninggal. Maka memungkinkan bagi kami untuk membawanya ke rumah. Aku ingin dia menghabiskan hari-hari terakhirnya di rumah ibuku.
Di rumah, dia tidur di sebuah kamar kecil. Aku duduk di sisinya dan berbicara dengannya.
Pada suatu hari, istri pamannya datang menjenguk. Aku katakan bahwa dia berada di dalam kamar sedang tidur. Ketika dia masuk ke dalam kamar, dia terkejut kemudian menutup pintu. Akupun terkejut dan khawatir terjadi sesuatu pada Afnan. Maka aku bertanya kepadanya, tetapi dia tidak menjawab. Maka aku tidak mampu lagi menguasai diri, akupun pergi kepadanya. Saat aku membuka kamar, apa yang kulihat membuatku tercengang. Saat itu lampu dalam keadaan dimatikan, sementara wajah Afnan memancarkan cahaya di tengah kegelapan malam. Dia melihat kepadaku kemudian tersenyum. Dia berkata: “Ummi, kemarilah, aku mau menceritakan sebuah mimpi yang telah kulihat.” Kukatakan: “(Mimpi) yang baik Insya Allah.” Dia berkata: “Aku melihat diriku sebagai pengantin di hari pernikahanku, aku mengenakan gaun berwarna putih yang lebar. Engkau, dan keluargaku, kalian semua berada disekelilingku. Semuanya berbahagia dengan pernikahanku, kecuali engkau ummi.”
Akupun bertanya kepadanya: “Bagaimana menurutmu tentang tafsir mimpimu tersebut.” Dia menjawab: “Aku menyangka, bahwasannya aku akan meninggal, dan mereka semua akan melupakanku, dan hidup dalam kehidupan mereka dalam keadaan berbahagia kecuali engkau ummi. Engkau terus mengingatku, dan bersedih atas perpisahanku.” Benarlah apa yang dikatakan Afnan. Aku sekarang ini, saat aku menceritakan kisah ini, aku menahan sesuatu yang membakar dari dalam diriku, setiap kali aku mengingatnya, akupun bersedih atasnya.
Pada suatu hari, aku duduk dekat dengan Afnan, aku, dan ibuku. Saat itu Afnan berbaring di atas ranjangnya kemudian dia terbangun. Dia berkata: “Ummi, mendekatlah kepadaku, aku ingin menciummu.” Maka diapun menciumku. Kemudian dia berkata: “Aku ingin mencium pipimu yang kedua.” Akupun mendekat kepadanya, dan dia menciumku, kemudian kembali berbaring di atas ranjangnya. Ibuku berkata kepadanya: “Afnan, ucapkanlah la ilaaha illallah.”
Maka dia berkata: “Asyhadu alla ilaaha illallah.”
Kemudian dia menghadapkan wajah ke arah qiblat dan berkata: “Asyhadu allaa ilaaha illallaah.” Dia mengucapkannya sebanyak 10 kali. Kemudian dia berkata: “Asyhadu allaa ilaaha illallahu wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah.” Dan keluarlah rohnya.
Maka kamar tempat dia meninggal di dalamnya dipenuhi oleh aroma minyak kasturi selama 4 hari. Aku tidak mampu untuk tabah, keluargaku takut akan terjadi sesuatu terhadap diriku. Maka merekapun meminyaki kamar tersebut dengan aroma lain sehingga aku tidak bisa lagi mencium aroma Afnan. Dan tidak ada yang aku katakan kecuali alhamdulillahi rabbil ‘aalamin. (AR)*
 sumber: majalah qiblati edisi 4 tahun 3

www.qiblati.com

Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah

Turkistan-Rusia (atau Transoksus) merupakan daerah yang sangat luas di wilayah Asia Tengah. Wilayahnya meliputi daerah antara Sungai Jaihun (kini: Sungai Amu Darya) dan Sungai Saihun (kini: Sungai Syra Darya) serta daerah-daerah yang berada di sekitarnya. Kedua sungai itulah yang menyuplai persediaan air di Danau Aral (bagian negara Uzbekistan dan Kazakhstan). Dalam sejarah, Turkistan-Rusia telah dikenal oleh bangsa Arab dahulu dengan sebutan daerah belakang (sebelah timur) Sungai Jaihun. Disebut dengan Turkistan-Rusia untuk membedakan dengan Turkistan-Cina yang kini bernama Sinkiang. Turkistan-Rusia kini terbagi menjadi 5 negara yaitu: Kazakhstan, Kirgistan, Uzbekistan, Tajikistan dan Turkmenistan. Dan Bukhara merupakan salah satu kota terpenting di negara Uzbekistan.

Bukhara adalah sebuah kota tua yang dikenal sebagai tempat wisata yang paling indah, memiliki kebun yang banyak dan luas serta buah-buahan yang menarik dan ranum rasanya. Kota ini berada di sebelah timur sungai Jaihun dengan jarak tempuh dua hari perjalanan. Dan berada di sebelah barat  Samarkand (Uzbekistan) dengan jarak tempuh delapan hari perjalanan.
Kota ini telah melahirkan sosok ahli hadits yang cukup disegani semisal Al-Imam Al-Bukhari dan semisalnya.

Nasab Beliau
Tak kenal maka tak sayang, begitulah pepatah mengatakan. Beliau adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Ju’fi Al-Bukhari.
Beliau dilahirkan pada hari Jum’at tanggal 13 Syawal 194 Hijriyah di kota Bukhara.
Bardizbah berasal dari keturunan Persia dan beragama Majusi. Bardizbah dalam bahasa Persia bermakna orang yang suka bercocok tanam (petani).
Al Mughirah masuk Islam melalui tangan Yaman Al Ju’fi seorang penguasa Bukhara.
Oleh karena itulah Al Imam Al Bukhari disandarkan pula kepada Al Ju’fi.
Mengenai Ibrahim bin Al Mughirah, Al Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Tidak ada satu riwayat pun yang menjelaskan tentang keadaannya.” Adapun Isma’il ayah beliau, pernah meriwayatkan hadits dari Hammad bin Zaid dan Al Imam Malik serta sempat berjabat tangan dengan Abdullah Ibnul Mubarak. Kemudian orang-orang Irak meriwayatkan hadits dari Isma’il.
Perjalanan Menuntut Ilmu
Ayahnya wafat ketika beliau masih kecil, sehingga beliau dibesarkan dalam pangkuan ibunya.
Beliau mulai menghafal hadits sekitar umur 10 tahun di madrasah anak-anak (Kuttab).
Setelah itu, beliau belajar kepada seorang ahli hadits terkenal bernama Ad- Dakhili. Suatu hari Ad-Dakhili membacakan hadits kepada manusia:”…Sufyan (telah meriwayatkan) dari Abu Zubair, kemudian Abu Zubair (telah meriwayatkan) dari Ibrahim…” Maka beliau mengatakan kepada Ad-Dakhili: “Sesungguhnya Abu Zubair tidak pernah meriwayatkan dari Ibrahim.” Maka Ad-Dakhili marah kepada beliau. Beliau berkata kepada Ad-Dakhili: “Coba lihatlah kitab catatanmu!” Maka masuklah Ad-Dakhili ke rumahnya  kemudian melihat kepada kitab catatannya, ternyata benarlah apa yang dikatakan oleh beliau. Selanjutnya Ad-Dakhili bertanya kepada beliau: “Bagaimana sanad yang benar wahai anak muda?” Maka beliau menjawab: “ Dia adalah Az-Zubair bin ‘Adi meriwayatkan dari Ibrahim (jadi bukan Abu Zubair).” Ad-Dakhili meminjam pena kepada beliau dan membenarkan catatannya, kemudian mengatakan kepada beliau: “Kamu benar.”
Peristiwa itu terjadi pada saat beliau berusia 11 tahun.
Ketika usia 16 tahun, beliau telah menghafal kitab-kitab karya Abdullah bin Al-Mubarak, Waki’, serta berbagai pendapat ulama kota Ray.
Bahkan pada usia 18 tahun beliau menulis kitab yang berjudul “Qadhaya Ash Shahabah wat Tabi’in wa Aqawilihim”.
Memang semenjak kecilnya beliau telah sibuk menuntut ilmu. Beliau belajar kepada para ahli hadits di kota Bukhara seperti Muhammad bin Sallam Al-Bikandi, Muhammad bin Yusuf Al-Bikandi, Abdullah bin Muhammad Al-Musnadi dan Ibnul Asy’ats serta selain mereka.
Kemudian pada tahun 210 Hijriyah beliau pergi menunaikan ibadah haji ke kota Mekkah bersama ibu dan saudara laki-lakinya yang bernama Ahmad bin Ismail. Setelah selesai menunaikan ibadah haji, sang ibu beserta Ahmad bin Ismail kembali ke kampung halaman. Sementara beliau tetap tinggal di kota Mekkah untuk menuntut ilmu. Di kota Mekkah belajar kepada Al-Humaidi dan selainnya. Kemudian di kota Madinah belajar kepada Abdul ‘Aziz Al-Uwaisi, Mutharrif bin Abdillah dan selain mereka. Di sanalah beliau menulis kitab yang berjudul “At-Tarikh”. Kemudian beliau melanglang buana ke berbagai negeri untuk menuntut ilmu kepada para ahli hadits seperti ke negeri Khurasan, Syam, Mesir, berbagai kota di Iraq dan berkali-kali beliau mengunjungi kota Baghdad.
Jumlah total guru-guru beliau mencapai 1080 orang.
Kisah Keajaiban Hafalan Beliau
Beliau dikenal memiliki kecerdasan dan kekuatan hafalan yang luar biasa.
Beliau mengatakan: “Aku hafal 100.000 hadits shahih dan 200.000 hadits dhaif.”
Suatu ketika beliau pernah mengambil sebuah kitab tentang ilmu kemudian kitab tersebut beliau amati mulai dari awal sampai akhir dengan sekali pengamatan, maka beliau telah menghafal semua hadits yang ada di dalamnya.
Hasyid bin Ismail dan selainnya menceritakan: “Dahulu Abu Abdillah Al-Bukhari belajar bersama kami kepada para ulama Bashrah, ketika itu beliau masih muda. Beliau tidak menulis hadits yang disampaikan oleh sang guru. Hal itu berlangsung selama beberapa hari. Maka kami berkata kepadanya: “Sesungguhnya engkau belajar bersama kami tapi engkau tidak menulis. Lalu apa yang kamu lakukan? Maka setelah berlalu 16 hari beliau berkata kepada kami: ‘Sesungguhnya kalian berdua terus-menerus mengeluhkanku. Coba tunjukkan kepadaku hadits yang telah kalian tulis!’ Maka kami tunjukkan kepada beliau hadits yang telah kami tulis. Kemudian beliau menambahkan 15.000 hadits (ke dalam catatan kami) yang dia bacakan dari hafalannya sampai kami membenarkan catatan kami dari hafalan beliau.
Dikisahkan pula suatu ketika Al-Imam Al-Bukhari singgah di kota Baghdad. Begitu mendengar kedatangan beliau, para ahli hadits kota Baghdad berkumpul dan bermusyawarah untuk menyambut kedatangan beliau. Akhirnya diambillah kesepakatan untuk menguji kekuatan hafalan beliau. Kemudian para ahli hadits mengumpulkan seratus hadits. Seratus hadits tersebut diacak, baik matan maupun sanadnya. Setelah itu, dibagikan kepada sepuluh orang ahli hadits, sehingga masing-masing membawa sepuluh hadits.
Singkat cerita tibalah saat yang dinantikan. Manusia pun berkumpul untuk menyaksikan acara tersebut. Mulailah salah seorang penguji menyampaikan hadits satu per satu kepada Al-Bukhari. Tatkala sang penguji menyampaikan hadits pertama, Al-Bukhari menyatakan tidak tahu. Sampai penguji pertama selesai menyampaikan sepuluh hadits, Al-Bukhari tetap menjawab: “Tidak tahu.” Para ahli hadits yang hadir dalam acara tersebut terlihat saling memandang satu sama lain seraya berkata: “Laki-laki ini benar-benar mengetahui.” Sedangkan orang-orang yang awam justru menyangka sebaliknya yaitu Al-Bukhari tidak tahu apa-apa. Kemudian tiba giliran penguji kedua.  Mulailah ia menyampaikan sepuluh hadits satu per satu. Dan Al-Bukhari tetap menjawab, “Tidak tahu.” Demikian seterusnya penguji ketiga, keempat sampai penguji kesepuluh telah menyampaikan seluruh haditsnya, Al-Bukhari tetap menjawab: “Tidak tahu.” Kemudian Al-Bukhari mengatakan kepada penguji pertama: “Hadits pertama yang engkau bacakan adalah demikian dan demikian maka yang benar adalah demikian dan demikian.” Demikianlah Al-Bukhari menyebutkan kembali hadits tersebut persis sama seperti yang dibacakan oleh sang penguji, kemudian beliau membenarkan letak kesalahannya. Beliau melakukan hal ini mulai dari hadits pertama sampai hadits keseratus. Manusia pun mengakui akan kehebatan hafalan beliau.
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata:
“Semua orang menunduk di hadapan Al-Bukhari, yang menakjubkan dari beliau bukan pada sisi kemampuan membenarkan hadits yang salah karena beliau memang seorang penghafal hadits. Namun yang menakjubkan adalah kemampuan beliau menyebutkan kembali hadits-hadits yang telah diacak tadi secara tertib dan urut hanya dengan sekali dengar.”

Ibadah dan Akhlak Beliau
Para ulama Bashrah mengatakan: “Tidak ada di dunia ini orang yang seperti Muhammad bin Ismail Al-Bukhari dalam masalah ilmu dan akhlak.”
Muhammad bin Yahya Adz-Dzuhli mengatakan kepada penduduk Naisabur ketika Al-Bukhari berkunjung ke negeri Naisabur: “Pergilah kalian kepada laki-laki yang shalih tersebut dan dengarlah hadits darinya.”
Al-Husain bin Muhammad As Samarqandi berkata: Muhammad bin Ismail Al-Bukhari dikhususkan dengan tiga sifat terpuji: sedikit berbicara, tidak rakus terhadap sesuatu yang ada di tangan manusia, tidak sibuk dengan urusan orang lain dan seluruh kesibukan beliau adalah dalam masalah ilmu.”
Sulaiman bin Mujahid berkata: “Belum pernah aku melihat dengan mata kepala sendiri semenjak 60 tahun yang lalu orang yang paling faqih, paling wara’ dan paling zuhud di dunia daripada Muhammad bin Ismail.”
Al-Imam Al-Bukhari mengkhatamkan Al-Qur’an setiap siang hari di bulan Ramadhan. Kemudian di waktu malam harinya beliau mengkhatamkannya setiap tiga malam sekali pada waktu shalat Tarawih. Beliau rajin melaksanakan shalat malam sebanyak 13 rakaat pada waktu sahur setiap hari.
Suatu hari beliau diundang dalam satu keperluan di kebun milik muridnya. Kemudian beliau melaksanakan shalat dhuhur dan shalat sunnah bersama mereka. Maka tatkala selesai dari shalat, beliau mengangkat ujung pakaiannya kemudian berkata kepada seseorang: “Tolong lihatlah apakah ada sesuatu di bawah pakaianku?” ternyata seekor kumbang besar telah menyengat beliau sebanyak 16 atau 17 sengatan. Yang menyebabkan bengkak pada tubuh beliau. Kemudian ada seseorang yang berkata kepada beliau: “Mengapa engkau tidak membatalkan shalat ketika kumbang tersebut mulai pertama kali menyengat?” Kata beliau: “Aku saat itu sedang membaca surat, dan aku tidak ingin memutus surat tersebut.”
Beliau pernah mengatakan: “Aku tidak lagi berbuat ghibah kepada seorangpun semenjak aku mengetahui bahwa perbuatan ghibah akan membahayakan pelakunya.”
Karya Tulis Beliau
Beliau banyak menghasilkan karya tulis dalam berbagai disiplin ilmu.. Diantaranya:
  1. Al-Jami’ Ash Shahih Al-Musnad Min Haditsi Rasulillah wa Sunanihi wa Ayyamihi atau Shahih Al-Bukhari.
Ini adalah sebuah kitab kumpulan hadits yang berisi hadits-hadits yang shahih. Beliau menyusun kitab ini selama 16 tahun. Tidaklah beliau mencantumkan satu hadits dalam kitab tersebut kecuali beliau mandi terlebih dahulu kemudian shalat dua rakaat.
  1. Al-Adab Al-Mufrad
  2. Raf’ul Yadain fi Shalat
  3. Al-Qira’ah Khalfa Al-Imam
  4. Khalqu Af’alil ‘Ibad
  5. At-Tarikh Al-Kabir dll.

Wafat Beliau
Beliau pernah mengalami ujian yang berat dalam hidupnya. Ceritanya adalah ada sebagian orang yang iri dengan kelebihan yang Allah Ta’ala berikan kepada beliau. Maka mereka pun menyebarkan isu bahwasanya beliau memiliki keyakinan yang mengarah kepada pendapat “ Al-Qur’an adalah makhluk”, sebuah keyakinan yang kufur. Beliau akhirnya mengalami beberapa kali pengusiran mulai dari daerah Naisabur, Bukhara dan terakhir Khartanka. Beliau hadapi semua itu dengan penuh ketabahan, dengan tidak melakukan reaksi apapun.
Suatu malam beliau pernah berdoa: “Ya Allah sesungguhnya bumi yang luas ini telah terasa sempit bagiku, maka matikanlah aku.” Tidak sampai sebulan setelah itu beliau meninggal dunia. Beliau meninggal pada malam Sabtu bertepatan dengan malam Idul Fitri seusai shalat ‘Isya´. Dan dikuburkan pada keesokan harinya setelah shalat dhuhur pada tahun 256 Hijriyah di desa Khartanka bagian dari kota Samarkand. Beliau wafat pada usia 62 [A1] tahun. Semoga Allah merahmati beliau rahimahullah, dan memasukkannya ke dalam Al-Jannah (Surga). Amin.
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Kalau seandainya pintu pujian para ulama belakangan terhadap beliau dibuka, niscaya akan menghabiskan lembaran kertas dan menghabiskan nafas manusia, karena yang demikian merupakan lautan yang tiada batas.
Wallahu a`lam bishshawab.

Source:www.buletin-alilmu.com